Praktikum kimia merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran kimia di SMA. Melalui praktikum dapat meningkatkan pemahaman konsep dan melatih keterampilan proses sains siswa. Urgensi penelitian saat ini, praktikum kimia secara perlahan mulai jarang dilakukan di sekolah karena disebabkan oleh: (a) keterbatasan jumlah alat dan bahan mengakibatkan tidak semua materi bisa dilakukan dengan praktikum sehingga penyampaian materi hanya menggunakan buku saja, (b) keterbatasan waktu karena jadwal pelajaran yang padat serta persiapan praktikum yang memakan waktu cukup lama sehingga kegiatan praktikum jarang dilakukan, serta (c) minimnya tenaga laboran di sekolah, sehingga guru harus sendiri mempersiapkan praktikum, selain itu kurangnya keterampilan guru dan kepercayaan diri guru karena tidak semua guru memiliki latar belakang atau pengalaman praktikum. Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, maka diajukan solusi berupa pengembangan media digital berupa Augmented Reality (AR) . Tujuan penelitian ini merancang media Augmented Reality (AR), memvalidasi media AR dari aspek materi dan media, serta respon pengguna media AR. Media AR dikembangkan menggunakan model ADDIE. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan tes. Kuesioner digunakan untuk mengukur validitas, dan respon pengguna terhadap media AR. Tes digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman konsep dan keterampilan proses sains dalam kerja laboratorium kimia. Data yang diperoleh dari kuesioner dan tes akan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil menunjukkan bahwa media AR ini dapat meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa. Validasi ahli menunjukkan tingkat kelayakan yang sangat baik setelah beberapa iterasi revisi. Implementasi beta test pada siswa menghasilkan rata- rata persentase keberhasilan sebesar 83,52%, dengan kualitas pembelajaran memperoleh nilai tertinggi (85,56%). Setelah revisi berdasarkan masukan responden, media ini menjadi lebih menarik dan interaktif.